Rabu, 21 Maret 2012

MAKALAH MANAJEMEN PENDIDIKAN


BAB I
ANTARA PENDIDIKAN DAN MANAJEMEN
A.    Pandangan tentang manajemen
1.      Difinisi Pendidikan
    Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan oleh Luther Gulick karena  Manajemen dipandang sebagai suatu bidang pengetahuan yang  secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana mencapai suatu sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang lain dalam menjalankan tugas. Dipandang dari profesi karena manajemen dilandasi oleh keahlian khusus untuk mencapai suatu prestasi manajer, dan para profesional dituntun oleh suatu kode etik. Untuk memahami Manajemen perlu adanya pendekatan yaitu berdasarkan  pengalaman manajer dan Mempunyai keterbatasan. Jadi Manajemen adalah seni/ proses dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pebgawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkkan yang efektif dan efisien.
Fungsi manajemen yaitu, Planning (Perencanaan), Organnizing (Pengorganisasian), Leading (Kepemimpinan), Contorlling (Pengawasan).
1.      Planning (Perencanaan) adalah mencakup pernyataan mengenai tujuan , penetapan strategi dan menentukan prosedur-prosedur terbaik dalam mencapai tujuan. Jadi,  Perencanaan adalah
a.       Pemilihan atau penetapan tujuan organisasi
b.      Penentuan strategi kebijakan proyek, program, prosedur, metode, sistem anggaran dan standar
2.      Organnizing (Pengorganisasian) adalah suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi-bagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien dan efektif.
3.      Leading (Kepemimpinan) adalah Mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok/ seluruh organisasi, seperti memotivasi bawahan, mengarahkan, menyeleksi, saluran komunikasi yang paling efektif dan memecahkan konflik.
4.      Controlling (Pengawasan/Pengendalian) adalah kegiatan untuk memastikan bahwa semua anggota organisasi mencapai apa yang telah direncanakan dan mengkoreksi jika terjadi penyimpangan..

2.      Manajemen sebagai Ilmu
Pada mulanya manajemen belum dapt dartikan sebagai teori, karena teori Harus terdiri dari konsep-konsep yang secara sistematis dapat menjelaskan dan meramalkan apa yang akan terjadi dan membuktikan ramalan itu berdsarkan penelitian. Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika. Menurut  luther Gulick (1965) manajemen memenuhi syarat sebagai ilmu pengetahuan karena memilki serangkaian teori, mskipun teori-teori itu masih terlalu umum dan subyektif dan menurut Gulick manajemen sebagai suatu ilmu, jika teori-teorinya mampu menuntun manajer dengan member kejelasan bahwa apa yang ahrus dilkukan pada situasi tertentu dan memungkinkan mereka meramalkan akibat-akibat dari tindakan-tindakannya.
3.      Manajemen Suatu Kiat atau Seni
Manajemen sebagai suatu seni, di sini memandang bahwa di dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain, nah bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar mau bekerja sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing ( mengatur ) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Mary Parker Follet dalam Stoner (1986) Manajemen sebagai seni untuk melaksanakan  pekerjaan melalui orang-orang.
4.      Manajemen Merupakan Suatu profesi
Profesi adalah suatau perkerjaan yang menuntut sutu persyaratan tertentu.  Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum. Seseorang professional menurut Robert L. Katz harus mempunyai kemampuan/kompetensi: Konseptual, social (hubungan manusiawi), dan teknikal. Kemampuan konsep adalah kekmampuan mempersepsi organisasi sebagai suatu system, memahami perubahan  pada setiap bagian berpengaruh terhadap keseluruhan organisasi, kemampuan mengkoordinasikan semua kegiatan dan kepentingan organisasi, kemampuan mengkoordinasikan semua kegiatan dan kepentingan organisasi. Kemampuan ini sangat diperlukan karena untuk manajer mampu bekerjasama dam memipin kelompoknya dengan memahami anggota sebagai individu dan kelompok. Sedangkan kemampuan teknik adalah kemampuan menggunakan alat, prosedur dan teknik  bidng khusus misalnya teknik penyusunan progeam, anggaran.
B.     Pandangan Tentang Pendidikan
1.      Definisi Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Ciri-ciri pendidikan
a.       Pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup
b.      Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi), stategi, dan teknik penilainnya yang sesuai
c.       Kegiatan pendidikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyrakat (formal dan nonformal)

2.      Arah Pendidikan
Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Untuk itu individu perlu diberi berbagai kemampuan dalam pengembangkan berbagai hal, seperti, konsep, prinsip, kreativitas, tanggung jawab, dan keterampilan. Dan perlu pengembangan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Melalui pendidikan dapat dikembangkan suatu keadaan  yang seimbang antara perkembanagn asepek individual dan aspek social. Aspek lain yang dikembangkan adalah kehidupan susila. Aspek yang lain adalah kehidupan relegius dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa dapat menghayati dan mengamalkan ajarannya sesuai dengan agamanya. Semua itu daoat terwujud melalui pendidikan.
3.      Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan pendidikan. Suatu usaha pendidikan menyangkut tiga unusur pokok, yaitu unsur masukan, unsur proses usaha itu sendiri, dan unsur hasil usaha. Hubungan ketiga unsur itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Proses Pendidikan Sebagai Suatu Sistem
Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada pada diri peserta didik itu (antara lain bakat, minat, kemampuan, keadaan jasmani,). Dalam proses pendidikan terkait berbagai hal, seperti pendidik, kurikulum, gedung sekolah, buku, metode mengajar, dan lain-lain, sedangkan hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses belajar mengajar tertentu. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa lulusan dari lembaga pendidikan (sekolah) tertentu. Sistem adalah totalitas himpunan bagian-bagian yang satu sama lain berinteraksi dan bersama-sama untuk mencapai satu tujuan atau sekelompok tujuan dalam suatu lingkungan tertentu.
Sistem pendidikan adalah seperangkat unsur yang terdapat dalam pendidikan yang saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan dalam mencapai tujuan bersama.
Komponen pendidikan menurut P.H. Combs yaitu: tujuan dan prioritas, peserta didik, manajemen atau pengelolaan, struktur dan jadwal waktu, isi dan bahan pengajaran, guru dan pelaksana, alat bantu belajar, fasilitas, teknologi, pengawasan mutu, penelitian, dan biaya.
Sistem pendidikan pada hakikatnya adalah seperangkat sarana yang dipolakan untuk membudayakan nilai-nilai budaya masyarakat yang dapat mengalami perubahan-perubahan bentuk dan model sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat dalam rangka mengejar cita-cita hidup yang sejahtera lahir maupun batin. Pendidikan Nasional adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Panadangan pendidikan sebagai suatu system itu dapat dilihat dari hubungan elemen  peserta didik. Pendidik, dan interaksi keduanya dalam usaha pendidikan. Sedangkan secara makro menjangkau elemen-elemen yang lebih luas.






BAB II
KESIMPULAN
Manajemen adalah seni/ proses dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pebgawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkkan yang efektif dan efisien. Fungsi manajemen yaitu, Planning (Perencanaan), Organnizing (Pengorganisasian), Leading (Kepemimpinan), Contorlling (Pengawasan). Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (management as a science) adalah bersifat interdisipliner yang mana mempergunakan bantuan dari ilmu-ilmu sosial, filsafat dan matematika. Manajemen sebagai suatu seni itu bagaimana mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan orang lain. Manajemen sebagai suatu profesi (management as a profession) adalah suatu bidang kegiatan atau bidang keahlian tertentu, antara lain profesi di bidang kedokteran, bidang teknik dan bidang hukum.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan berusaha mengembangkan potensi individu agar mampu berdiri sendiri. Sistem pendidikan adalah seperangkat unsur yang terdapat dalam pendidikan yang saling terkait sehingga membentuk satu kesatuan dalam mencapai tujuan bersama.








DAFTAR PUSTAKA
Suharno. 2008. Manajemen Pendidikan. Lembaga Pengembangan pendidikan dan UPT Penerbitan dan percetakan UNS (UNS Press) Universitas Sebelas Maret: Surakarta 
Diakseskan pada tanggal 17 maret 2012 jam 20




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar